BANYAK tanda yang saya lihat bahwa Syeikh Said Ramadhan El-Buthi meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Beliau meninggal dalam keadaan sedang mengajarkan ilmu syariat di dalam masjid pada hari kamis waktu dhuha dalam sebuah peristiwa ledakan bom bunuh diri di Suriah.
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah sampai ia kembali.” (HR. Tirmidzi) Beliau lebih dari sekedar menuntut ilmu, tapi beliau sedang mengajarkan ilmu. Maka beliau meninggal dalam jalan Allah sebagaimana diisyaratkan oleh hadis tersebut.
Rasulullah SAW bersabda: “Allah membuka pintu surga pada setiap hari senin dan kamis, kemudian mengampuni semua orang yang tidak berbuat syirik.” (HR. Muslim) Beliau meninggal dalam keadaan telah terampuni dosanya sebagaimana disebutkan di hadis, dan pintu surga pun terbuka menyambutnya.
Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang meninggal terbakar atau kejatuhan reruntuhan adalah syahid.” Beliau meninggal dalam peristiwa ledakan bom.
Waktu Dhuha adalah waktu meninggalnya Rasulullah SAW dan masjid adalah rumah Allah.
Belum lama ini saya mendengar seorang alim mengatakan: “Orang fasik tidak meninggal di hari Kamis.” setelah beliau menyitir banyak hadits tentang fadhilah hari Kamis.
Hidupnya memperjuangkan agama Allah, bertemu Allah di jalan Allah ketika mengajarkan ilmu Allah di rumah Allah di hari Allah pada waktu yang sama dengan waktu kembalinya Kekasih Allah SAW kehariban-Nya.
Semoga Allah Melimpahkan rahmat-Nya kepada Syekh Sa’id Ramadhan al-Boutiy. Serta melipat gandakan ganjarannya atas apa yang telah ia berikan kepada umat Islam. Mengangkat derajatnya di surga bersama para nabi, shiddiqin, syuhada dan shalihin. Dan mempertemukan kami semua di firdaus-Nya. Amien.
No comments:
Post a Comment